1. Paresthesia
Dr Malvinder Parmar dari
Timmins & District Hospital, Ontario, Kanada, baru-baru ini menyatakan
bahwa celana ketat sepinggul berpeluang menimbulkan penyakit paresthesia, yaitu
perasaan sakit atau abnormal seperti kesemutan, rasa panas seperti terbakar dan
sejenisnya. Hasil penelitian Parmar menunjukkan, kelainan itu dapat menjadi
permanen selama celana ketat sepinggul terus melilit tubuh.
2. Ancaman jamur
Menurut dr Kusmarinah Bramono
Sp.KK, spesialis kulit dan kelamin RSCM, pada dasarnya semua jenis pakaian
ketat berpotensi menimbulkan tiga macam gangguan kulit baik itu sebatas pinggul
maupun di atas pinggul.
Hal itu disebabkan masalah
kelembaban yang memungkinkan jamur subur berkembang biak. Apalagi, idealnya, di
negara tropis seperti Indonesia, pakaian ketat atau terlalu tebal memang harus
dihindari.
3. Bekas hitam
Sesuai namanya, gejala gatal
dan beruntusan yang menjadi trade
mark sang dermatitis hanya muncul bila terjadi gesekan antara kulit
dengan benda dari luar tubuh. Busana sehari-hari, jika terlalu ketat menempel
di tubuh, atau terbuat dari bahan berkontur kasar dapat menjadi salah satu
pemicu luka.
4. Kanker ganas
melanoma
Penelitian ilmiah kontemporer
telah menemukan bahwa perempuan berpakaian ketat atau transparan, berpotensi
mengalami berbagai penyakit kanker ganas melanoma di sekujur tubuh yang
terbuka.
Kanker Melanoma adalah kanker
kulit yang sangat berbahaya, dan kanker ini biasanya di mulai dengan tanda
hitam pada kulit, atau tahi lalat. Orang yang menderita kanker ganas ini tidak
akan hidup lama, karena belum di temukan obat yang benar benar mampu
menyembuhkan kanker ganas ini.
5. Kemandulan
Pakaian ketat dapat
menyebabkan kemandulan pada wanita. Pada cuaca dingin, pakaian ketat tidak
berfungsi menjaga suhu tubuh dari serangan hawa dingin. Suhu yang terlalu
dingin jelas dapat membahayakan kondisi rahim.
Anda yang menentukan masih mau menggunakan pakaian ketat?
Sumber : intisari-online.com
Comments
Post a Comment