1. PILEK
Saat anak terserang pilek,
biasanya akan diawali tenggorokan gatal yang kadang menyebabkan batuk kering.
Bahkan, tak jarang suhu tubuh pun meningkat. Selanjutnya, hidung akan berlendir
dan bumpet.
Penyebab pilek:
Pilek terjadi apabila jaringan dalam
rongga hidung dan pembuluh darah di dalamnya menghasilkan lendir dan cairan
yang dapat keluar melalui lubang hidung. Meski umumnya, pilek disebabkan virus
influenza, ada kalanya penyakit ini terjadi karena alergi rhinitis (radang
selaput lendir hidung). Alergi timbul akibat reaksi terhadap bahan tertentu,
seperti bulu hewan, debu, atau kapas/kapuk.
Bedanya, pilek karena alergi terjadi
tanpa disertai demam atau infeksi. Pilek yang disebabkan kedua hal tersebut
akan sembuh dengan sendirinya, tanpa perlu pemberian antibiotik. Jaga asupan
cairan, agar anak tak dehidrasi. untuk menyamankan pernapasannya, Anda bisa
melembabkan ruangan dengan uap panas. Tapi, jika sangat mengganggu, bawalah
anak ke dokter.
Pencegahan pilek:
Pilek akibat alergi rhinitis, dapat
dicegah dengan meminimalkan atau menjauhi sumber pemicu alergi. Kalau anak
alergi debu, jaga kebersihan kamarnya. Gunakan kasur latex atau kasur busa
untuk meminimalisir alergi. Begitu juga dengan bantal dan gulingnya. Sprei dan
sarung bantal harus diganti secara rutin, minimal seminggu sekali. Sedangkan,
pilek yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan mengonsumsi makan makanan
bergizi dan beraktivitas fisik yang sehat. Jangan lupa, istirahat si kecil pun
harus cukup agar kondisi tubuhnya selalu fit. Selain itu, hindari “ping
pong” virus, jika ada salah satu anggota keluarga terkena virus influenza.
2. INFLUENZA
Umumnya, orang menyamakan pilek
dengan influenza (flu), padahal keduanya bisa dibedakan. Penderita flu
mengalami demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta batuk dan
pilek. Jadi, flu lebih parah daripada pilek.
Penyebab influenza:
Flu disebabkan oleh virus
influenzasa. Flu sangat cepat menular melalui udara yang tercemar oleh tetesan
cairan, saat penderita bersin dan batuk. Udara dengan cairan yang mengandung
bibit penyakit flu, mudah terisap oleh anak saat bernapas. Atau bisa jadi bibit
penyakit hinggap di benda-benda, yang kemudian disentuh anak dan masuk ke
tubuhnya melalui tangan.
Anak yang sedang terserang flu harus
banyak istirahat, makan makanan bergizi, dan banyak minum air. Tambahkan lebih
banyak vitamin C jika ia demam. Beri obat turun panas sesuai petunjuk
pemakaian. Batuk dapat dikurangi dengan minum jus buah yang manis dan agak
panas, misalnya air jeruk yang diberi madu. Jika dalam 2-3 hari demam tak juga
turun, segera bawa ke dokter.
Pencegahan influenza:
Tanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat. Virus flu ini enggan menyerang badan yang sehat.Jika ada anggota keluarga lain yang terserang flu, jauhi anak atau gunakan masker saat berhadapan dengan anak. Ini untuk mencegah terjadinya penularan.
Tanamkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat. Virus flu ini enggan menyerang badan yang sehat.Jika ada anggota keluarga lain yang terserang flu, jauhi anak atau gunakan masker saat berhadapan dengan anak. Ini untuk mencegah terjadinya penularan.
3. BATUK
Batuk sebenarnya merupakan refleks dari tubuh untuk mengeluarkan sesuatu, yang ada di saluran napas. Sesuatu ini bisa berupa lendir atau benda yang membuat tubuh berusaha mengeluarkan benda-benda asing tersebut.
Penyebab batuk:
Batuk pada anak, paling banyak terjadi
akibat infeksi saluran napas dan alergi. Ada dua infeksi saluran napas, yaitu
infeksi saluran napas atas dan infeksi saluran napas bawah. Batuk karena
infeksi saluran napas atas biasanya lebih ringan. Misalnya karena flu, amandel,
atau radang tenggorokan. Sementara, batuk karena infeksi saluran napas bawah
biasanya agak lebih berat, seperti pada penderita pneumonia (radang paru).
Batuk yang disebabkan alergi,
biasanya terjadi pada penderita asma. Selain itu, batuk juga bisa terjadi
karena aspirasi, yaitu masuknya cairan atau benda asing ke paru-paru seperti
ketika minum susu, atau makan keripik.
Pencegahan batuk:
Jika anak memilik asma, yang harus dilakukan adalah menghindari pemicu alergi yang menyebabkan saluran napas menyempit. Saat berdekatan dengan anak-anak, orang dewasa yang tengah mengidap flu atau batuk harus menggunakan masker dan hindari batuk di sembarang tempat. Jaga daya tahan tubuh anak, dengan asupan makanan bergizi. Anak yang sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang bagus.
Jika anak memilik asma, yang harus dilakukan adalah menghindari pemicu alergi yang menyebabkan saluran napas menyempit. Saat berdekatan dengan anak-anak, orang dewasa yang tengah mengidap flu atau batuk harus menggunakan masker dan hindari batuk di sembarang tempat. Jaga daya tahan tubuh anak, dengan asupan makanan bergizi. Anak yang sehat akan memiliki daya tahan tubuh yang bagus.
Selain itu, ada beberapa penyakit
penyebab batuk yang bisa dicegah dengan imunisasi, misalnya pertusis (batuk
rejan atau batuk 100 hari) bisa dicegah dengan suntikan DPT. TBC juga bisa
dicegah dengan suntikan BCG. Karena itu, usahakan tepati pemberian imunisasi
pada anak tepat jadwal.
4. DIARE
Diare adalah ganggungan pencernaan
yang biasa dialami oleh semua orang, termasuk anak-anak. Diare adalah keluarnya
feses yang berair. Diare juga berarti makin seringnya frekuensi buang air
besar.
Penyebab diare:
Daire dapat disebabkan infeksi pleh
mikroorganisme seperti virus, bakteri, ataupun parasit. Penyebab lainnya adalah
konsumsi obat-obatan, terutama antibiotic, dan pemakaian pemanis buatan. Tak
cocok dengan makanan tertentu juga sering menjadi penyebab diare. Protein susu
sapi merupakan bahan makanan yang paling sering menimbulkan alergi hingga
anak-anak menderita diare. Makanan lain pencetus alergi adalah ikan, telur,
bahan pewarna, dan bahan pengawet.
Ada perbedaan antara diare dan
mencret, diare adalah keluarnya kotoran encer sebanyak 3 kali atau lebih dalam
sehari. Kadang, disertai lendir dan darah. Sedangkan, mencret adalah keluarnya
kotoran yang berbentuk encer atau cairan.
Penanganan diare:
- Jika mencret pertama sudah disertai darah, segera bawa ke dokter. Begitu pula jika mencret terjadi terus-menerus selama 6 jam atau lebih, disertai muntah, tak mau minum, mata tampak cekung, pusing, dan berat badan turun.
- Jika mencret pertama sudah disertai darah, segera bawa ke dokter. Begitu pula jika mencret terjadi terus-menerus selama 6 jam atau lebih, disertai muntah, tak mau minum, mata tampak cekung, pusing, dan berat badan turun.
- Jaga asupan cairan, dengan tetap
memberikan ASI sesering mungkin.
- Anak yang sudah mengonsumsi
makanan padat bisa diberi makanan yang lunak-lunak, tak berminyak, dan mudah
dicerna. Paling gampang berikan bubur nasi dengan kuah sayur bening.
Buah-buahan yang dianjurkan adalah apel dan pisang.
- Pemberian oralit pun disarankan
pada bayi dan batita yang tengah mengalami diare.
- Obat pemampat kotoran tak
dianjurkan, karena akan menahan diare yang membuat racun dan kuman-kuman
penyebab infeksi tertahan di dalam perut. Terlebih, jika diare disertai panas.
- Segera bawa ke dokter, jika diare
terjadi lebih dari satu minggu dan diare disertai darah.
Pencegahan diare:
Orangtua harus menjamin makanan si kecil terjaga kebersihannya. Begitu juga dengan alat-alat makan dan lingkungan di rumah, terutama jika ia masih bayi. Jaga juga kebersihan tangan, saat akan bersentuhan dengan anak.
Orangtua harus menjamin makanan si kecil terjaga kebersihannya. Begitu juga dengan alat-alat makan dan lingkungan di rumah, terutama jika ia masih bayi. Jaga juga kebersihan tangan, saat akan bersentuhan dengan anak.
Comments
Post a Comment