Pedagang nasi uduk, Dewi Septiani (29 tahun), di Bekasi,
yang membeli beras diduga berbahan sintetis segera melakukan pengecekan
terhadap kualitas beras yang dibelinya. Beras yang dibelinya sebanyak
enam liter itu sudah membuat pelanggan nasi uduknya mulas dan pusing seperti yang diberitakan Republika online.
"Dari pengamatan saya beras ini tidak lazim. Berasnya tidak memiliki
bulir, biasanya bubur kalau sudah dingin bentuknya mengental dan
menyatu, tapi kalau ini seperti belum matang," katanya di Bekasi, Selasa
(16/5).
Selain bubur, Dewi juga sempat menanak beras itu untuk dijadikan nasi
uduk, namun beras tersebut mengeluarkan banyak air dan basah. "Kalau
beras biasa meresap air, tapi ini malah mengeluarkan air. Saat dimakan
rasanya aneh," katanya.
Menurutnya, bubur yang telah dimasak selama lebih dari satu jam itu
tidak menghasilkan bubur halus. "Butirannya justru membesar tapi tidak
halus. Biasanya bubur buatan saya halus dan lembut. Ini rasanya aneh di
lidah dan sangat lengket," katanya.
Dari ciri tersebut, Dewi pun mencoba mencari tahu jenis beras
tersebut melalui internet dan sejumlah pemberitaan. "Ternyata jenis
beras yang saya beli per liternya Rp 8 ribu itu mirip sekali dengan ciri
beras berbahan sintetis. Kan banyak pemberitaan yang bilang saat ini
beras asal Tiongkok masuk ke Indonesia," katanya.
Keanehan itu kemudian membuat ibu satu anak itu memutuskan untuk
mengganti lokasi pembelian beras yang sudah setahun menjadi
pelanggannya. Ia juga memublikasikan temuan itu melalui media sosial
Facebook dan Instagram untuk diketahui masyarakat luas.
"Rencananya saya mau lapor ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
(YLKI), tapi keburu datang orang dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kota Bekasi untuk membawanya ke laboratorium," katanya.
Hingga kini kasus itu masih dalam penanganan Polresta Bekasi Kota
dengan memeriksa pelapor serta lima orang saksi dari kios penjualan
beras di Pasar Mutiara Gading.
Sumber : Republika online
Comments
Post a Comment