Para perajin batik di Tasikmalaya terus berinovasi. Mulai desain, tema hingga warna, terus disempurnakan. Perajin batik di Kampung Ciroyom, Kelurahan Nagarasari, Kecamatan Cipedes dan Kelurahan Parakanyasag, Kecamatan Indihiang misalnya, mendominasi desain batik dengan tema alam, baik flora dan fauna.
Tema-tema tersebut menginspirasi mereka menciptakan desain baru yang unik di samping tidak meninggalkan vakum tradisi batik. Sedangkan pemilihan warna, didominasi nuansa cerah yang menjadi tren 2012 mengikuti para desainer nasional dalam kreasi terbarunya. Merah, oranye, kuning merupakan warna pilihan.
Supriadi Harmaen, pengusaha yang juga desainer batik di Jalan Cigeureung, Kota Tasikmalaya, menjelaskan inspirasi dari alam seperti tumbuh-tumbuhan, hewan, kondisi lingkungan sosial tetap pilihan favorit saat mendesain motif batik baru.
“Bunga, ranting, dahan, daun satu kesatuan yang tak bisa lepas dari motif terbaru bernama buketan. Ketika semuanya berkumpul membentuk gambar yang indah,” kata pengusaha yang pernah mendapat penghargaan dari Kementerian Industri dan Perdagangan Republik Indonesia itu, belum lama ini.
Dia mengatakan buketan tergolong motif baru yang mulai menyasar pasar sejak Januari lalu. Motif tersebut terinspirasi dari seikat bunga yang terdiri dari berbagai jenis. Motif lain dengan bentuk bunga wijaya kusumah, tergolong desain yang benar-benar fresh from the open alias benar-benar masih segar.
Sentuhan baru dari sisi warna yang lebih cerah membuat motif ini tak membutuhkan lama disukai konsumen. Pilihan oranye yang memberi kesan “ngejreng” membuat pemakainya seolah terus mengikuti tren warna kekinian. “Motif ini ternyata disuka oleh para pejabat di Jakarta. Mereka terkesan dengan desain bunga wijaya kusumah yang memberikan efek berwibawa dan elegan,” ujarnya.
Sementara itu, motif rereng danas dengan memadukan warna merah muda dan biru muda, merupakan desain lama yang didaur ulang perajin. Dengan tambahan hewan kupu-kupu, motif ini menjadi bertambah unik dan menarik. “Perajin terus menciptakan motif-motif baru untuk memenuhi keinginan pasar dan terciptalah desain yang berbeda. Motif batik jenis ini biasanya menyasar pasar segmen menengah ke atas,” katanya.
Sumber berita: bisnis-jabar.com
Terima Kasih.
Comments
Post a Comment